Paradigma
pembangunan pertanian ke depan adalah pertanian berkelanjutan yang berada dalam
lingkup pembangunan manusia. Paradigma pembangunan pertanian bertumpu pada
kemampuan bangsa untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan kemampuan
sen-diri. Pembangunan pertanian modern merupakan langkah strategis me-wujudkan
pembangunan pertanian yang menempatkan pemba-ngunan berorientasi pada manusia.
Pembangunan
pertanian perlu dirumuskan sejalan dengan paradigma baru pembangunan pertanian,
yaitu peningkatan kualitas dan profesionalitas sumberdaya manusia tani sebagai
pelaku aktif pemba-ngunan pertanian. Pembangunan pertanian perlu dirumuskan
untuk optimalisasi pemanfaatan sumberdaya alam dan teknologi maju yang murah,
sederhana, dan efektif disertai penataan dan pengembangan kelembagaan pertanian
di perdesaan. Pembangunan pertanian dengan paradigma baru ini diharapkan dapat
meningkatkan daya beli masya-rakat perdesaan
yang akan menjadi pendorong pertumbuhan sektor non-pertanian.
Keterkaitan sektor pertanian dan
non-pertanian di perdesaan akan semakin cepat terjadi bila tersedia prasarana
ekonomi yang mendukung kegiatan ekonomi pertanian di perdesaan.
Pembangunan pertanian patut
mengedepankan potensi kawasan dan kemampuan masyarakatnya. Keunggulan
komparatif yang berupa sumberdaya alam perlu diiringi dengan peningkatan
keunggulan kompetitif yang diwujudkan melalui penciptaan sumberdaya manusia
tani yang makin profesional. Masyarakat tani, terutama masyarakat tani
tertinggal sebagai sasaran pemberdayaan masyarakat, perlu terus dibina dan
didampingi sebagai manusia tani yang makin maju, mandiri, sejahtera, dan
berkeadilan. Sumberdaya alam dan manusia patut menjadi dasar bagi pengembangan
pertanian masa depan. Dengan demikian perlu dirumuskan suatu kebijaksanaan
pembangunan perta-nian yang mengarah pada peningkatan kemampuan dan
profesionalitas petani dan masyarakat perdesaan untuk dapat memanfaatkan
sumber-daya alam secara optimal dan lestari dengan memanfaatkan rekayasa
teknologi tepat guna untuk meningkatkan produktivitas pertanian, pen-dapatan
petani, kesejahteraan masyarakat perdesaan serta menghapus kemiskinan.
Arah
pembangunan pertanian menurut paradigma baru ini dapat diwujudkan terutama
melalui upaya pemihakan dan pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat
tani dilakukan sesuai dengan potensi, aspirasi, dan kebutuhannya.
Sejalan dengan arah
pembangunan pertanian tersebut, peran pemerintah adalah mempertajam arah
pembangunan untuk rakyat melalui penguatan kelembagaan pembangunan, baik
kelembagaan masyarakat tani maupun kelembagaan birokrasi. Penguatan kelembagaan
pembangunan pertanian dilakukan melalui pembangunan partisipatif untuk
mengembangkan kapasitas masyarakat, dan berkembangnya kemampuan aparat dalam
menjalankan fungsi lembaga pemerintah yang berorientasi pada kepentingan
rakyat.